Misoprostol obat apa?
Misoprostol adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi tukak lambung, terutama yang dipicu penggunaan OAINS. Obat ini juga kerap dikombinasikan dengan diclofenac untuk mengatasi gejala osteoarthritis untuk penderita yang berisiko mengalami tukak lambung.
Misoprostol kerap digunakan secara off label atau di luar indikasi untuk mengatasi keguguran tidak sempurna, pencegahan pendarahan parah pasca melahirkan, serta digunakan dalam bentuk tunggal atau dikombinasikan dengan mifepristone untuk tindakan aborsi di trimester pertama. Tentu saja hal ini hanya boleh dilakukan berdasarkan pertimbangan dokter dan sesuai aturan hukum.
Misoprostol merupakan analog prostaglandin E1 yang dapat menstimulasi reseptor sel parietal di lambung sehingga dapat menekan keluaran sekresi lambung, terutama pada malam hari. Obat ini juga meningkatkan sekresi mukosa dan bikarbonat di lambung agar dapat melapisi lambung dan mencegah kemungkinan muncul tukak atau melindungi tukak yang sudah terbentuk.
Ringkasan Obat Misoprostol
Jenis obat | Analog prostaglandin |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Mengatasi dan mencegah tukak lambung, terutama tukak yang dipicu penggunaan OAINS |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori X (dilarang) |
Sediaan | Tablet: 500 mcg |
Merek | Mipros, Inflesco, Proster, Misoprostol, Gastrul, Cytostol, Noprostol, Invitec, Misotab, Adlansis, Sopros, Cytotec, Prosmed, Mipros |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Misoprostol
Fungsi Misoprostol dalam tubuh yaitu sebagai pelindung lapisan dalam lambung dan usus dari kemungkinan iritasi dan tukak, terutama akibat penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Manfaat ini didapat dari kemampuan Misoprostol reseptor prostaglandin di sel parietal lambung yang merupakan saluran keluar sekresi asam lambung.
Berkurangnya sekresi asam lambung akan meminimalisir risiko tukak lambung atau mengurangi gejala nyeri jika tukak sudah terbentuk. Misoprostol juga meningkatkan produksi mukus dan bikarbonat di lambung sehingga dapat melapisi bagian dalam lambung dan mengurangi efek asam lambung.
Selain kegunaan utamanya tersebut, Misoprostol mampu berikatan dengan otot polos di saluran uterus dan meningkatkan kekuatan dan frekuensi kontraksi serta mengikis kolagen dan mengurangi tonus serviks. Itulah mengapa obat ini juga kerap digunakan untuk terapi penderita keguguran tidak sempurna serta digunakan secara off label sebagai obat aborsi di trimester pertama.
Indikasi dan Kegunaan Misoprostol
Misoprostol digunakan untuk mengurangi kelebihan asam lambung dan mencegah serta mengatasi tukak lambung, terutama yang disebabkan oleh penggunaan obat jenis OAINS.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Wanita hamil, termasuk kehamilan yang tidak terkonfirmasi oleh USG atau test pack atau kehamilan ektopik.
- Tidak boleh diberikan ketika persalinan telah dimulai.
- Ibu hamil yang mengalami plasenta previa atau perdarahan jalur lahir yang tidak dapat dijelaskan setelah kehamilan 24 minggu.
- Penggunaan sebelum 36 minggu kehamilan.
- Penggunaan bersamaan obat oksitosin atau agen penginduksi persalinan lainnya.
Dosis Misoprostol dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Misoprostol untuk mengatasi tukak lambung dan usus halus akibat penggunaan OAINS
- Dosis dewasa: 800 mcg per hari di bagi 2 – 4 dosis selama 4 minggu meskipun gejala mereda dengan cepat dan dapat dilanjutkan hingga 8 minggu jika dibutuhkan. Pemberian lebih lanjut jika tukak kembali muncul.
Dosis Misoprostol untuk pencegahan tukak lambung akibat OAINS
- Dosis dewasa: 200 mcg, 2 – 4 kali sehari. Untuk mereka yang tidak toleran terhadap obat ini dosisnya dapat diturunkan hingga 100 mcg, 4 kali sehari.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah atau bersamaan dengan makanan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Misoprostol pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Misoprostol
Misoprostol ditoleransi baik oleh tubuh. Namun, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Misoprostol meliputi:
- Diare.
- Dispepsia.
- Kembung.
- Sakit perut, mual, muntah.
- Ruam.
- Pusing dan sakit kepala.
- Peningkatan kontraktilitas uterus.
- Perdarahan jalan lahir abnormal.
- Hipotensi (jarang terjadi).
Efek Overdosis Misoprostol
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Misoprostol dapat berupa kejang, sedasi, tremor, diare dan sakit parah, dyspnea, hipotensi, dan bradikardia. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat mengandung Misoprostol.
- Hati-hati penggunaan pada penderita diare (seperti akibat radang usus), menderita penyakit kardiovaskular, menderita penyakit yang kondisi hipotensi bisa memperburuk kondisi, pasien yang mengalami dehidrasi serta gangguan ginjal.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu menyusui.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Misoprostol untuk ibu hamil?
Misioprostol digolongkan dalam jenis obat ketegori X untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi senyawa obat ini pada binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas janin dan besarnya resiko obat ini pada wanita hamil jelas-jelas melebihi manfaatnya. Oleh karena itu penggunaannya dilarang selama kehamilan, kecuali untuk kondisi tertentu seperti keguguran tidak sempurna dan harus berdasarkan saran dokter.
Bolehkah Misoprostol untuk ibu menyusui?
Misoprostol diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Diare pada bayi merupakan efek yang mungkin muncul. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa menyusui sebaiknya dihindari atau berhati-hati saat menggunakannya.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Misoprostol bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Misoprostol dengan obat-obat berikut:
- Antasida mengandung magnesium, dapat memperparah efek diare yang disebabkan oleh Misoprostol
- Oksitosin atau agen induksi persalinan, meningkatkan efek uterotonik yang dapat membahayakan ibu hamil.